Mendung langit semendung hati ini,
Kecewa dengan apa yang telah aku lakukan,
Mencintai kau dalam diam,
Menyayangi kau dalam diam,
Merasakan aku bertepuk sebelah tangan.
Sayang yang aku hulur terbiar sepi,
Kau katakan mereka lebih sempurna sedangkan aku tidak,
Mereka jauh lebih sempurna dari aku,
Namun hari-hari yang berlalu,
Bagaikan aku yang bertakhta di hati kau,
Lalu hati ini aku serahkan pada kau,
Menyayangi kau seadanya,
Meskipun ada rakan yang menghalangnya.
Hanya kau yang aku percaya,
Meskipun di bibir kau hanya dia.
Akhirnya aku pasrah,
Kecewa dengan permainan hati,
Mengapa harus aku menaruh harapan,
Sedangkan kau tidak memberinya.
Cinta dikecewakan,
Hati luka parah,
Membawa hati jauh dari kau,
Agar kau boleh mendekati si dia,
Biarkan aku merawat luka ini.
Mengapa di saat aku melupakan kau,
Kau datang dengan kata-kata yang manis,
Cinta dan sayang yang tidak pernah terucap,
Selama ini hanya dia dan buruk aku sahaja yang meniti di bibir kau,
Di saat ini kau lafazkan,
Mengapa saat aku melangkah pergi,
Kau menaruh harapan semula,
Luka di hati tidak mungkin aku ulangi kembali.
Cukuplah sekali kau telah meghancurkan hati ini,
Hanya doa mampu aku kirimkan,
Agar bahagia selamanya dengan si dia.
thanks so much to mr adam hariz.
5 comments:
amboi, amboi, sukanyaaa diaaaa. hik3. :P
suka?sedih la tu sya..
ala takmo la sedih2 tau yaya ;)
errr yg gambar tu mr adam haris yaya ke? hensem la..hehe
luv,
cik ana
alamak sorry. salah intrepretasi. :(
bagus puisi tu
Post a Comment